Setelah memahami makna bahagia yang sesungguhnya pada materi pertama, maka materi berikutnya mengajak kita untuk memaknai kehadiran kita di dunia. Untuk apa saya hadir di dunia ini? 

Materi ini, membuat saya menyadari bahwa pemaknaan kita hidup di dunia sejatinya begitu sederhana, yaitu menemukan misi hidup. Misi hidup yang selama ini mungkin dimaknai sebuah tugas saja, oleh Ust. Harry dijelaskan begitu runut dan komprehensif yang mengubah pandangan mengenai misi, visi dan strategi dalam kehidupan.

Selama ini mungkin saya merasa bahwa apa yang saya jalani merupakan misi hidup saya, hingga saya sampai kepada titik dimana saya merasa gelisah dan kini berada jauh sekali dari apa yang telah saya jalani sebelumnya. Ternyata Ust. Harry menyampaikan bahwasanya perjalanan hidup manusia yang berliku dan menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan merupakan cara Allah dalam menempa diri kita sebelum sampai kepada misi hidup kita yang sesungguhnya.

Life is a journey and journey will always be adventorous! 

Makanya jika dipikir, seorang Muslim merupakan suatu keistimewaan. Karena kita memiliki iman. Iman inilah yang membuat kita menyadari bahwasanya kehidupan tidak berjalan sesuai keinginan kita. Iman inilah yang membuat kita meyakini bahwasanya ada Allah yang senantiasa membimbing kita dalam kehidupan. Iman inilah yang membuat kita mensyukuri nikmat dan bersabar atas ujian yang menimpa.

Inilah yang senantiasa harus kita ingat, bahwasanya menemukan misi hidup adalah suatu proses yang panjang dan butuh usaha untuk mencapainya, namun bahagia ketika kita dapat menyelesaikannya. :’)) Karena selesainya tugas kita di dunia adalah kembali kepada Rabb kita tercinta. :’))

Sehingga, dari pemaparan yang Ust. Harry sampaikan mengizinkan kita untuk memahami makna dari misi, visi dan strategi yang selama ini mungkin masih sering kita keliru memahaminya.

MISI HIDUP 

Titik kesadaran atau Titik Pertaubatan atau Titik Kembali untuk suatu Kepastian Tugas dalam menyeru Kebenaran atau menolong agama Allah atau menyelamatkan Ummat atau melakukan perubahan yang Allah ridhai dalam suatu bidang kehidupan dalam rangka menjalankan tugas langit sebagai Khalifah Allah di muka bumi, sehingga apabila misi hidup ditunaikan (accomplished) maka tercapailah maksud Allah menghadirkan kita di dunia untuk beribadah kepadaNya. 

Jika dimaknai, maka misi hidup adalah momen ketika semua hal yang mungkin telah kita jalani, ternyata bukanlah hal yang ingin kita lanjutkan kembali. Namun bisa jadi merupakan sebuah bekal untuk diri kita agar lebih siap menghadapi fase berikutnya yang sesuai dengan misi diri.

Apabila perasaan ini telah sampai, maka yang akan muncul adalah ketenangan, merasa apa yang selama ini memanggil dalam jiwa dapat dicapai, berani untuk bergerak dan mengambil langkah besar dalam mewujudkannya serta spesifik bagi diri kita dan dapat bermanfaat bagi orang lain.

Ketika telah memaknai makna dari misi hidup dan karakteristik yang dimilikinya, maka tak ada alasan untuk berusaha menemukan misi hidup tersebut.

Misi hidup hadir sebagai sebuah tugas dari Allah kepada setiap manusia. Masing-masing manusia memiliki misi yang spesifik untuk menjawab “why we exist?”  Namun, tujuan dari kehadiran manusia hanya satu, yaitu BERIBADAH kepada Allah. Maka, misi hidup merupakan buah dari benih (fitrah) yang tertanam. Buah yang dapat memberikan manfaat bagi orang yang menikmatinya dan sesuai dengan benih yang ditanam.

Maka bentuk dari cara menemukan misi hidup, Ust. Harry ilustrasikan sebagai sebuah piramida bertingkat.

Mengawali kehidupan dengan memaknai tujuan kita hadir di dunia sebagai seorang hamba Allah. Kemudian memahami misi kita sebagai khalifah fil ‘ardh sesuai spesialisasi dan panggilan hidup masing-masing. Lalu menurunkannya dalam visi dan capaian yang ingin kita tuju. Lalu nilai apa yang ingin kita jadikan landasan, baik dari sisi budaya dan lingkungan kita berada. Kemudian sampai kepada strategi yang dapat kita lakukan dalam upaya mewujudkan visi jangka pendek dan misi sebenarnya hingga sampai kepada program atau projek yang diterapkan dalam keluarga.

Bismillah, berbekal ilmu ini, saya sadari bahwa proses dalam menemukan misi hidup saya telah sampai pada titik kesadaran, namun masih butuh waktu dan cara dalam menyusun visi, value dan strategi yang lebih spesifik. Semoga seiring perjalanan belajar saya di kelas intensif ini dapat membantu saya menemukan langkahnya secara spesifik.

May Allah Permit 

044 – Izzati Robbi Hamiyya

#insightFBLINTENSIVECLASS #fitrahbasedlife #FBLSeri2 

Tulis saja komentarmu, jangan hanya dipendam saja