Well, setelah menceritakan prolog dari gimana akhirnya aku bisa sampe pada tahap sidang, maka di post ini aku akan ceritakan lebih rinci gimana caranya untuk melalui sidang dengan baik. Beberapa tips yang mungkin bisa diterapkan bagi kamu mahasiswa semester akhir yang sedang berjuang. So, langsung aja yuk baca gimana tips nya dan kelanjutan dari post sebelumnya! Sorry sebelumnya kalo ternyata jarak antar post jauh banget (sebulanan wey :() diusahain insyaAllah buat bisa rutin yah. 😀 

Jadi, setelah kejadian di post sebelumnya dimana aku grogi sama takut abis buat menghadapi sidang, akhirnya karena makan pizza yang cuma 1 slice ditambah bumbu air mata dan kesedihan, yaudah deh tuh, drop dan jatuh sakit saat H-2 sebelum sidang. Nice! Sakit drop dimana lemes banget gabisa bangun dan gabisa fokus sama sekali sampe akhirnya mutusin buat pulang untuk rehat sebentar.

Alhamdulillah, karena mungkin ketemu suasana yang baru dan sedikit refreshing pas di rumah, saat kembali lagi ke kampus hari Minggu nya, udah bugar kembali deh. Oh ya, selama rehat itu, aku lakuin beberapa hal nih sebagai persiapan sidang.

  1. Saat mempersiapkan untuk sidang, tentunya kesalahan yang udah aku tau dimana letaknya aku tandain pake sticky note dan tulis jawaban sebenernya disana yang kira-kira kalo ditanya jawabinnya gimana. Jadi, skripsi yang udah dikumpulin buat sidang di baca lagi tuh satu persatu dan dicek kira2 apa aja yang kira-kira bakal ditanyain, ataupun poin-poin utama yang ada pada setiap bab.
  2. Dalam menandai poin-poin tersebut, cobalah untuk menggunakan warna yang berbeda pada sticky note nya. Hal ini untuk memudahkan kamu dalam mencari poin dari suatu topik tertentu.
  3. Jika ternyata di skripsi kamu ada loophole yang kira-kira bener-bener lupa banget kamu masukin, maka coba tulis poin tambahan tersebut di halaman yang seharusnya kamu tulis. Tenang aja, hal ini untuk memudahkan kamu saat revisi, dosen juga kalo emang doi tau banget sama kasus kamu bakal nanyain hal ini, kalo ga mah santai aja. Hehe
  4. Siapin jawaban dari pertanyaan yang kira-kira bakal ditanyain seputar topik kamu. Jadi, misalnya aku kan ngebahas tentang Google di Cina, maka disini aku nyiapin jawaban yang kira-kira dosen bakal tanyain seputar Google. Kaya gimana kalo Google di Indonesia dan sebenernya apa masalahnya Google di Cina dimana Internet kini borderless? Ya pertanyaan2 tricky yang akan menguji kepahaman kasus kamu dengan keadaan sekitar yang bisa menjadi nilai plus bagi kamu.

Lanjut deh, setelah nyiapin skripsi yang udah aku bongkar dan kuasai, mulailah aku harus latihan untuk estimasi waktu presentasi. Jadi biasanya waktu presentasi dibatasi 15 menit untuk menyampaikan secara brief dan clear isi skripsi kita dalam slide yang kalo bisa kurang dari 15 slide. Hal ini dilakukan setelah sebelumnya aku pernah latihan sama dosbing aku untuk presentasi yang ternyata aku kelamaan mempresentasikan bagian pendahuluan yang ternyata fatal kalo nantinya aku gabisa jelasin inti dari skripsinya yang ada di bagian pembahasan. Maka dari itu, setelah menandai berbagai poin dalam skripsi aku, maka selanjutnya adalah latihan presentasi. Caranya gimana?

  1. Presentasi bisa dilakukan secara sendiri maupun bersama dengan orang lain. Jika sendiri, maka siapkan hp atau audio recorder.
  2. Jika presentasi sendiri, maka rekam suara kamu di recorder dengan membaca teks yang sudah disiapkan untuk presentasi. Kalo bisa teks tersebut sudah sesuai dengan slide presentasi agar bisa memprediksi alur dan waktu presentasi sehingga bisa ditambahkan ataupun dikurangi.
  3. Kalo minta tolong temen buat nyimak presentasi kamu, maka mintalah ia untuk menyiapkan timer dan memperingatkan waktu yang tersisa.
  4. Jika sudah merekam ataupun mempresentasikan pada temanmu, maka cukuplah untuk mengulangnya sebanyak 2 – 3 kali lalu beristirahatlah dan cobalah untuk mengingat poin penting pada setiap slide agar nanti saat presentasi tidak terlalu terpaku pada teks ataupun slide.

Lanjut deh, abis melakukan berbagai persiapan, tibalah hari H sidang. Setelah yakin bahwa udah melakukan usaha yang terbaik, maka saatnya untuk tawakkal atau berpasrah diri. Jadi, abis aku udah nyiapin semuanya dan beberapa jam sebelum sidang, akupun beli konsumsi untuk dosen dan berusaha untuk tidak terlalu memikirkan kemungkinan2 kondisi saat sidang. So, aku distract aja pikiran aku sampe 1 jam sebelum sidang. Masuk ke ruang sidang, nyiapin segala peralatan untuk presentasi, terus coba lakuin gladi resik secara singkat untuk menguasai ruangan dan akhirnya aku memutuskan untuk duduk.

Iya duduk di ‘kursi panas’ yang akan menjadi saksi ku sidang pada hari itu. Di kursi panas tersebut, akhirnya aku pasrahin banget diri aku untuk dapat mempresentasikan dengan baik, senantiasa berdoa juga agar hati-hati para dosen dilembutkan sehingga mereka ga akan nanya hal-hal yang aku ga tau. Yaudah deh tuh, sepanjang nungguin dosen/examiner dateng, jurus terampuh menghadapi grogi adalah, istighfar senantiasa bershalawat. Yang awalnya deg-degan dan ga tenang banget kaya pas ketemu doi, lama-lama alhamdulillah mulai reda seiring dengan dzikir yang dilantunkan. Sampai akhirnya ketika dosen masuk, dan mempersilakan untuk memulai presentasi, maka jurus ampuh selanjutnya adalah, inhale-exhale-smile-bismillah. 🙂 Presentasi pun dilakukan.

Alhamdulillah, 15 menit yang diberikan tersisa 2 menit dan semua slide sudah berhasil dipresentasikan, walaupun agak sedikit grogi, alhamdulillah semuanya bisa disampaikan. Maka, setelah presentasi, sesi tanya jawabpun dilakukan. Pas sidang, ada 3 dosen penguji yang bertugas untuk menguji skripsiku, 2 dosen pembimbing dan 1 dosen lain yang difokuskan untuk menguji konteks dalam skripsiku.

Ketika sesi tanya jawab dimulai, dosen penguji pertama pun mulai mempertanyakan konteks awal dari skripsi ku dan kolerasi antara topik skripsi ku dengan ilmu dari hubungan internasional yang alhamdulillah bisa aku jawab dengan menyambung-nyambung sedemikian rupa. Begitu pula dengan berbagai pertanyaan lainnya yang kira-kira ada 10 kali yang alhamdulillah ternyata pertanyaan itu rata-rata udah aku prediksi bakal ditanyain dan akupun tau apa jawabannya. Dilanjut dengan pertanyaan2 kedua dosbing aku yang ternyata ga disangka-sangka banget, yang ternyata nanyain basic banget yang udah pernah aku bahas pas konsul, dan pas di akhir sesi tanya jawab, sang dosbing tercinta pun, walaupun dengan nada agak tinggi saat menanyakan konteks skripsiku, pada akhirnya hanya mengatakan bahwa semua itu hanyalah saran…

Ya intinya, pada saat sesi tanya jawab semuanya dimudahkan dalam menjawabnya. Intinya, saat sesi tanya jawab, usahakan untuk tetap tenang dan fokus dalam mendengarkan setiap pertanyaan dan memikirkan jawabannya. Jangan lupa kalo kamu udah ada pegangan skripsi yang udah dicoret dan ditandai sedemikian rupa, jadikan hal tersebut sebagai referensi kamu dalam menjawab. Pastinya lagi, jangan lupa setiap diberi pertanyaan, ucapkan terima kasih untuk pertanyaan yang diberikan dan berusaha untuk menjawab sebaik dan sejelas mungkin. Usahakan untuk menjawab sesuai fakta dalam skripsi kamu dan jangan terlalu banyak mengatakan I think, dimana dalam skripsi kamu pastinya tidak semua berasal dari apa yang kamu pikirkan kan? Makanya, ingat untuk selalu menyebut sumber yang kamu dapatkan.

Maka, dengan melalui sidang yang alhamdulillah ternyata tidak seseram yang saya bayangkan, semuanya berjalan dengan lancar. Kalian tau? Terkadang ketakutan hanya datang dari sesuatu yang tidak nyata dimana cuma kamu yang tau akan hal itu dan menganggap hal tersebut begitu besar dan menakutkan. Padahal, selain kamu, siapa yang bakal tau akan hal itu dan kemungkinan yang terjadi. Jadi, daripada parno sendiri dan uring-uringan, mendingan ditenangin aja dan dihadapin. Sindrom pra sidang pastinya ada, dengan berbagai gejala yang ada, kaya muntah2, ataupun lemes kaya aku, tapi pastinya, abis sidang, udah deh tuh leganya bukan kepalang. Apalagi pas diumumin kalo ternyata alhamdulillah aku dapet straight A! Yang berarti ketiga dosen merasa puas dan memberikan nilai yang terbaik untuk sidang skripsiku. Lagi-lagi Alhamdulillah. Memang segala yang akan terjadi pasti akan terjadi, yang penting kitanya senantiasa berharap kembali hanya padaNya.

So, masih takut buat ngelanjutin skripsi karena takut sidang? Ga jaman kali. Karena nunda sehari nulis skripsi, bakal nunda kesempatan kamu untuk segera membuat orangtua kamu bangga dengan selesainya studi kamu. Masih mau bikin ortu khawatir anaknya ko blom lulus? Jangan deh yah, makanya, yuk yang masih skripsian ataupun yang akan menghadapi sidang, bismillah. Yuk kerjain dan hadapi! 😀

 

Tulis saja komentarmu, jangan hanya dipendam saja